Dicari-cari di kamus politik se- Indonesia Raya nggak bakalan ketemu
nih title menteri yang satu ini. Menteri yang satu ini cuma "mengabdi"
di rumah saya, halahhh..:D..kok ya hebat banget gitu loh di rumah ada
menterinya..iya lah suka-suka saya sebagai vice president
(President-nya tentu aja yang mulia, ganteng, bijak dan baek hati Papa
Bear..ayahanda Kaka Vianka, Little Ayomi dan Jendral
Aliy..:D)..membisiki Pak Presiden menunjuk dan mengangkat sang Menteri
untuk membantu tugas domestik di rumah kami.
Adalah Kakak Vianka yang saat ini menduduki jabatan penting dimaksud. Sebagai
Menteri Kebersihan , dia mempunyai tanggung jawab mengawasi pengelolaan
sampah basah dan kering di rumah, mulai dari mengumpulkan, menyortir
sampah rumah tangga dan sampah yang layak didaur ulang, mengemas hingga
mengawalnya ke tempat pembuangan sampah yang disediakan di sekitar
apartemen kami. Di awal masa bertugas, kakak seringkali terlihat berat
hati, ogah-ogahan dan kadang terlihat malu, apalagi kalau kegiatan yang
melibatkan sampah ini musti dilakukannya pada saat teman-teman
sebayanya sedang berkumpul di rumah kami, kesannya gimanaaaa
gitu..dapet tugas yang kurang elit begini... Tapi itu cerita lalu
^^..Alhamdulillah, sekarang kakak sudah sangat bertanggung jawab
menjalankan tugasnya. Dia paham betul bahwa episode pengangkatannya
sebagai Menteri Kebersihan bukan semata-mata hasil kolusi antara Pak
Presiden dan Bu Vice Presiden untuk membebani dia dengan tanggung
jawab, tetapi lebih dari itu, penugasannya adalah bagian dari
pembelajaran yang ingin kami bagi.
Tak mengapa jika
anak-anak kita dikenalkan dengan tanggung jawab khusus yang identik
dengan dirinya sejak dini. Bukan bermaksud membebani, tapi justru
mengajarkan padanya bahwa tidak ada sesuatupun yang bisa dijalankan
dengan lancar tanpa adanya tanggung jawab. Demikian juga halnya dalam
keluarga. Kakak tentu sudah mahfum, saat ini Bunda punya tanggung jawab
menjaga kakak plus dua adik, ada banyak pekerjaan rumah tangga,
sementara Ayah harus berjibaku menjalankan tugas-tugas lainnya yang tak
kalah penting. Kami tak harus memaksanya menjalankan tugas khusus, tapi
dia bisa melihat sendiri bahwa andaikan dia mengulurkan bantuan ikut
serta mengelola rumahnya, Bunda dan Ayahnya akan sangat berterima
kasih. Maka, pelan-pelan dia menerima tugas barunya sebagai Menteri
Kebersihan dengan suka cita. Tanpa disuruh-suruh atau di paksa-paksa
dia akan memastikan tugasnya terlaksana dengan baik ^^..
Apa yang
bisa kami lakukan adalah mengapresiasi apa yang kaka' lakukan dengan
sepenuh hati. Memberinya penghargaan dengan memperlihatkan selalu bahwa
kami berterima kasih atas bantuannya.
Ada hal menarik
semenjak kaka' didaulat menjadi Menteri Kebersihan..teman-temannya yang
sering berkumpul di rumah kami sekarang ikutan mahfum akan
tugasnya..sebagai toleransi, mereka akan menunda acara bermain jikalau
kaka belum menuntaskan tugasnya, kadang untuk menyemangati, mereka
ikutan mengawal kaka' dan kantong2 sampahnya ke tempat pembuangan..tak
jarang teman-temannya juga lantas teringat pada Bunda-Bunda nya di
rumah, dan memutuskan untuk turut membantunya melakukan satu dua tugas
harian seperti yang kaka' lakukan..kebaikan dan keikhlasan bisa menular
juga lho..^^ senangnya..
Semoga, kakak bisa tumbuh dewasa menjadi pribadi yang bertanggung jawab..aamiin..
Ngomong-ngomong,
sejak sukses menjadi Menteri Kebersihan..dia sekarang mulai melirik
kementerian lain lho..Kementerian Urusan Cuci Piring..walopun untuk
seminggu sekali..hehe..lumayaannn..^^.
Bagaimana bila di rumah bunda tanpa bantuan asisten rumah tangga?..apakah seperti kisah kami ini??
Bagaimana bila di rumah bunda tanpa bantuan asisten rumah tangga?..apakah seperti kisah kami ini??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar