Kamis, 19 April 2012

Menteri Kebersihan Menteri Idola Kami ^^

Dicari-cari di kamus politik se- Indonesia Raya nggak bakalan ketemu nih title menteri yang satu ini. Menteri yang satu ini cuma "mengabdi" di rumah saya, halahhh..:D..kok ya hebat banget gitu loh di rumah ada menterinya..iya lah suka-suka saya sebagai vice president (President-nya tentu aja yang mulia, ganteng, bijak dan baek hati Papa Bear..ayahanda Kaka Vianka, Little Ayomi dan Jendral Aliy..:D)..membisiki Pak Presiden menunjuk dan mengangkat sang Menteri untuk membantu tugas domestik di rumah kami.

Adalah Kakak Vianka yang saat ini menduduki jabatan penting dimaksud. Sebagai Menteri Kebersihan , dia mempunyai tanggung jawab mengawasi pengelolaan sampah basah dan kering di rumah, mulai dari mengumpulkan, menyortir sampah rumah tangga dan sampah yang layak didaur ulang, mengemas hingga mengawalnya ke tempat pembuangan sampah yang disediakan di sekitar apartemen kami. Di awal masa bertugas, kakak seringkali terlihat berat hati, ogah-ogahan dan kadang terlihat malu, apalagi kalau kegiatan yang melibatkan sampah ini musti dilakukannya pada saat teman-teman sebayanya sedang berkumpul di rumah kami, kesannya gimanaaaa gitu..dapet tugas yang kurang elit begini... Tapi itu cerita lalu ^^..Alhamdulillah, sekarang kakak sudah sangat bertanggung jawab menjalankan tugasnya. Dia paham betul bahwa episode pengangkatannya sebagai Menteri Kebersihan bukan semata-mata hasil kolusi antara Pak Presiden dan Bu Vice Presiden untuk membebani dia dengan tanggung jawab, tetapi lebih dari itu, penugasannya adalah bagian dari pembelajaran yang ingin kami bagi.

Tak mengapa jika anak-anak kita dikenalkan dengan tanggung jawab khusus yang identik dengan dirinya sejak dini. Bukan bermaksud membebani, tapi justru mengajarkan padanya bahwa tidak ada sesuatupun yang bisa dijalankan dengan lancar tanpa adanya tanggung jawab. Demikian juga halnya dalam keluarga. Kakak tentu sudah mahfum, saat ini Bunda punya tanggung jawab menjaga kakak plus dua adik, ada banyak pekerjaan rumah tangga, sementara Ayah harus berjibaku menjalankan tugas-tugas lainnya yang tak kalah penting. Kami tak harus memaksanya menjalankan tugas khusus, tapi dia bisa melihat sendiri bahwa andaikan dia mengulurkan bantuan ikut serta mengelola rumahnya, Bunda dan Ayahnya akan sangat berterima kasih. Maka, pelan-pelan dia menerima tugas barunya sebagai Menteri Kebersihan dengan suka cita. Tanpa disuruh-suruh atau di paksa-paksa dia akan memastikan tugasnya terlaksana dengan baik ^^..
Apa yang bisa kami lakukan adalah mengapresiasi apa yang kaka' lakukan dengan sepenuh hati. Memberinya penghargaan dengan memperlihatkan selalu bahwa kami berterima kasih atas bantuannya.

Ada hal menarik semenjak kaka' didaulat menjadi Menteri Kebersihan..teman-temannya yang sering berkumpul di rumah kami sekarang ikutan mahfum akan tugasnya..sebagai toleransi, mereka akan menunda acara bermain jikalau kaka belum menuntaskan tugasnya, kadang untuk menyemangati, mereka ikutan mengawal kaka' dan kantong2 sampahnya ke tempat pembuangan..tak jarang teman-temannya  juga lantas teringat pada Bunda-Bunda nya di rumah, dan memutuskan untuk turut membantunya melakukan satu dua tugas harian seperti yang kaka' lakukan..kebaikan dan keikhlasan bisa menular juga lho..^^ senangnya..

Semoga, kakak bisa tumbuh dewasa menjadi pribadi yang bertanggung jawab..aamiin..
Ngomong-ngomong, sejak sukses menjadi Menteri Kebersihan..dia sekarang mulai melirik kementerian lain lho..Kementerian Urusan Cuci Piring..walopun untuk seminggu sekali..hehe..lumayaannn..^^. 


Bagaimana bila di rumah bunda tanpa bantuan asisten rumah tangga?..apakah seperti kisah kami ini??

*@ 10.00 pm, ditulis saat sang menteri tertidur lelap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar