Kamis, 19 April 2012

Pilih-Pilih Tempat Penitipan Anak.

Selama lebih dari sepuluh tahun saya menjadi ibu yang juga bekerja penuh di luar rumah. Seperti banyak ibu bekerja lainnya, saya meninggalkan rumah tak lama selepas shubuh dan baru kembali ke rumah selepas maghrib, kadang jika terpaksa bekerja lembur, saya bisa tiba dirumah jauh setelah adzan Isya berkumandang. Jelas-jelas saya terpaksa meninggalkan anak-anak di rumah tidak dibawah pengasuhan langsung saya, melainkan mereka harus dijaga oleh asisten rumah tangga yang merangkap menjadi pengasuhnya. Saya masih cukup beruntung karena kedua orang tua saya tinggal tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga terkadang beliau berdua masih bisa menjenguk cucunya sesekali. Banyak teman yang senasib dengan saya tidak seberuntung saya karena mereka tak memiliki keluarga yang tinggal cukup dekat dengan mereka sehingga pilihan untuk menitipkan anak ke pihak lain di luar keluarga menjadi satu-satunya hal yang memungkinkan.

Di waktu lain, ada juga saat-saat saya tidak memiliki asisten di rumah sama sekali. Ditambah dengan suami yang bekerja di luar kota, maka tanggung jawab menjaga anak-anak jatuh ke tangan saya sepenuhnya. Dalam keadaan seperti ini, tekanan berat tentu saya rasakan. Tiap pagi saya harus membawa anak-anak ke tempat kakek-nenek nya yang meskipun jarak rumah beliau kurang dari 3 km, tetap memerlukan usaha tersendiri. Anak-anak dipaksa bangun lebih pagi, tidak bisa menikmati suasana rumah sendiri sepulang sekolah, tidak bisa bertemu teman-teman sepermainannya di sekitar rumah kami dan jelas lebih lelah karena harus bolak balik ke tempat mereka dititipkan.  Repot? jelas..tapi seringkali kita memang dihadapkan pada kondisi seperti itu. Alhamdulillah, selama anak-anak dibawah pengasuhan orang lain baik itu asisten rumah tangga saya ataupun keluarga dekat, mereka masih terhitung baik-baik saja, sejauh saya lihat secara psikologis dan fisik tak terjadi perubahan yang mengkhawatirkan. 

Berikut ini saya sarikan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua jika terpaksa menitipkan anak-anak pada pihak lain:
Tipe penitipan anak  seperti apa yang kita perlukan?
Untuk menentukan pihak mana yang kita pilih untuk mengasuh anak-anak disaat kita tak dapat melakukannya sendiri kita mesti menyesuaikan dengan kebutuhan keluarga, gaya hidup, anggaran yang tersedia dan juga jarak antara tempat penitipan anak-anak dengan rumah kita.
Full time vs part time
Apakah kedua orang tua bekerja seharian penuh? Apakah kita memerlukan pengasuh yang bisa bekerja lebih awal, bekerja hingga malam hari atau juga bekerja di akhir pekan? dan jika mereka bekerja part time perlu juga dipertimbangkan apakah kita memerlukan bantuan di waktu yang sama setiap hari ataukah kita perlu pengasuh yang bisa bekerja dengan waktu fleksibel.

Berapa anggaran yang tersedia khusus untuk kebutuhan ini?
Menyewa pengasuh anak khusus di rumah kita (baby sitter) dari agen penyedia pengasuh anak bisa lebih mahal dibandingkan menyewa tenaga asisten rumah tangga tradisional yang bersedia tinggal bersama kita berdasarkan rekomendasi orang tua atau kerabat atau teman. Membawa anak ke tempat penitipan anak yang sekarang mulai banyak tersedia dengan tarif per jam atau mingguan bisa jadi pilihan juga jika kita memang telah menyediakan anggaran khusus untuk itu. 

Berapa usia anak kita?
Jika anak berusia dibawah satu tahun perlu pengasuh yang memiliki keterampilan merawat bayi, demikian juga dengan anak usia batita dan balita yang masih hampir selalu perlu pengawasan saat beraktivitas fisik dan kesabaran dalam menemaninya makan, misalnya. Tentu berbeda kebutuhan kita akan pengasuh anak-anak jika usia mereka lebih tua , misalnya bagi mereka yang berusia 6 - 10 tahun.

Apakah anak-anak kita memiliki kebutuhan khusus?
Apakah anak-anak kita lebih suka berada dalam kelompok kecil dengan gaya pengasuhan yang sangat lekat seperti adanya pengasuh di rumah, ataukah mereka cukup nyaman berada di tengah-tengah kelompok yang lebih besar hingga memungkinkan mereka untuk dititipkan di tempat penitipan anak? Hanya orang tua sendiri yang mengerti betul tipe kepribadian anak-anaknya dan dapat menentukan di lingkungan yang seperti apa anak-anak dapat dititipkan sehingga mereka merasa cukup nyaman.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, berikut beberapa pilihan yang bisa kita ambil dalam hal kita memerlukan partner dalam pengasuhan anak-anak:
Anak-anak dapat dititipkan di keluarga lain misalnya tetangga atau keluarga yang menerima penitipan anak

Sekalipun level pengasuhan dan pengalaman mereka dalam mengasuh anak-anak bervariasi, tetapi biasanya dengan pola pengasuhan dalam rumah bersama keluarga yang telah dikenal oleh anak cukup membuat nyaman. Terutama karena sebagai keluarga, tentu tetangga atau keluarga yang dititipi anak-anak juga memiliki nilai-nilai yang hampir mirip dengan keluarga kita. Untuk itu pemilihan keluarga yang dapat diminta membantu mengawasi anak-anak kita perlu kecermatan tersendiri terutama dari segi kesamaan nilai-nilai (kepercayaan, kebiasaan, kedekatan dengan anak). Untuk kebutuhan pengasuhan dalam waktu yang singkat dan fleksibel cara ini bisa menjadi pilihan.

Menyewa pengasuh anak di rumah sendiri
Cara ini merupakan yang paling umum dilakuakn oleh orang tua. Mengingat tingkat keterampilan dan perbedaan latar belakang pengasuh anak yang berbeda-beda, kita perlu lebih hati-hati dalam memilih pengasuh. Selain meneliti latar belakangnya, kita juga dapat meminta bantuan tetangga atau orang terdekat untuk sesekali turut mengawasi aktivitas pengasuh dan anak-anak kita. Tak lupa kita juga perlu menanamkan kebiasaan komunikasi yang baik antara kita, anak-anak dan pengasuhnya di rumah. Anak-anak harus diajarkan cara berkomunikasi yang baik sehingga mereka dapat menceritakan kepada kita dengan jelas setiap kegiatan yang mereka lalui bersama para pengasuhnya. Dengan demikian secara tidak langsung kita bisa mengawasi mereka. Biasakan menelepon beberapa kali sehari selama kita tak berada dirumah untuk berbicara dengan anak-anak dan pengasuhnya sehingga mereka tetap merasa kita memperhatikan keberadaan mereka.

 Menitipkan pada keluarga dekat
Sepertinya cara ini merupakan pilihan favorit bagi para orang tua yang terpaksa menitipkan anaknya. Anak-anak dan juga orang tua merasa lebih aman dan nyaman bila berada di tengah keluarga sendiri seperti di rumah kakek-nenek atau paman-bibi nya. Akan tetapi seringkali orang tua menghadapi kendala juga seperti adanya pola pengasuhan yang berbeda. Karena anak lebih sering berada di rumah kakek-nenek misalnya, orang tua menjadi lebih sulit menerapkan gaya pengasuhan sendiri. Tabahan pula, karena kedekatan hubungan keluarga dan alasan menghormati orang tua (kakek-nenek) para orang tua sulit bertindak tegas untuk mengingatkan keluarga dekat bila terdapat hal (dalam pola pengasuhan anak) yang kurang berkenan.

Tempat Penitipan Anak
Saat ini Tempat Penitipan Anak (TPA) sudah banyak berdiri, terutama di daerah sekitar tempat perkantoran berdiri. Orang tua sering merasa lebih fleksibel untuk menitipkan anak di TPA, karena bisa tetap menemani anak-anak sesekali saat jam istirahat bekerja misalnya, dan tetap berama-sama anak saat berangkat dan pulang bekerja. Kendalanya adalah anak menjadi lebih lelah karena harus menjalani perjalanan pergi pulang ke TPA dan menjadi tidak memungkinkan bagi anak-anak yang telah memasuki usia sekolah sementara di sekitar TPA tidak terdapat sekolah yang tepat bagi mereka.

Program Pra Sekolah
Agak berbeda sedikit dari TPA, program pra sekolah menawarkan kurikulum khusus bagi aktivitas anak-anak. Jadi tidak hanya sekedar menitipkan anak saja, anak-anak juga mendapatkan pendidikan dini sesuai kurikulum yang ditawarkan. Perlu diingat bahwa TPA dengan program pra sekolah ini memerlukan biaya yang lebih mahal.



referensi : http://childcare.about.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar