Selasa, 28 Agustus 2012

Mengenal Balita Kita (1) : Sejauh Manakah Perilaku Yang Normal

Terkadang sebagai orang tua kita dibuat terheran-heran saat menghadapi tingkah laku si kecil. Adaaa saja perilaku mereka yang kerap membuat kita merasa bersalah, tak nyaman atau sedikit banyak percaya bahwa kita satu-satunya orang tua di dunia yang kesulitan mengendalikan perilaku anak kita. Entah itu karena si kecil suka mengamuk, kerap membantah, suka mengganggu anak lainnya atau terlalu lengket hingga hampir tak bisa dipisahkan dari sisi kita barang sedetik pun.

Disalah satu buku laris di Australia karya Dr. Christopher Green,  "Toddler Taming", yang sempat saya baca, terdapat fakta menarik seputar perilaku batita/balita yang dianggap normal, atau bisa dibilang bahwa semua anak dalam rentang usia 1-4 tahun wajar saja jika memiliki perilaku seperti berikut ini: 
  1. Suka meminta perhatian. Beberapa balita cukup senang dengan apa yang telah dilakukan orang tuanya, namun ada pula balita yang terus menerus menuntut perhatian sekalipun tampaknya sang orang tua sudah terus berada disekitarnya 24 jam dan 7 hari seminggu.
  2. Susah berpisah dari pengasuh/orang terdekatnya. Dalam tiga tahun pertama kehidupan si kecil, ia akan lebih suka berada dekat dengan bunda atau ayahnya atau jikapun "terpaksa" harus berpisah, hanya untuk waktu yang singkat dan selalu memastikan keduanya terlihat. Kejadian semisal terpisah dari orang tua saat berada di taman bermain atau di keramaian atau saat terkunci di kamar mandi bisa mengakibatkan trauma yang serius dalam kehidupan kanak-kanaknya. 
  3. Selalu sibuk setiap saat. Sebagian balita amatlah aktif dan sama sekali tak bisa diam, sementara lainnya cukup jika disebut "aktif" saja..:).
  4. Tak memiliki rasa takut. Balita kita sepertinya belum memahami apa itu bahaya, sehingga mereka kerap terlihat tak memiliki rasa takut akan sesuatu yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka. Oleh karenanya, mereka harus selalu dibawah pengawasan orang tua.
  5. Belum bisa menunjukkan kepedulian terhadap hak milik orang lain. Jari-jari kecil balita kita tercipta untuk berkarya, mencorat coret dinding, menyentuh benda-benda hiasan didalam ruang tamu, menyebarkan potongan kertas warna di sekeliling ruangan di dalam rumah, mengoleskan selai ke meja makan dan sofa dan sebagainya. Segala hal baru menarik minat mereka.
  6. Keras kepala dan berkeinginan kuat. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka akan berusaha keras mendapatkannya dengan berbagai cara.
  7. Tidak peduli pada kerusakan dan kekacauan yang disebabkan oleh ulahnya. Jarang sekali kita temui balita yang sangat peduli pada kerapihan kan? Tenang saja, hampir semua balita seperti itu.
  8. Suka mengajukan pertanyaan tanpa akhir.Balita sangat suka mengulang-ulang pertanyaan, dan tidak terlalu peduli pada jawaban yang kita berikan pada mereka.
  9. Balita sangat mudah berubah pikiran. Jika suatu hari kita mendengar balita kita dirumah mengatakan, "oh, aku sukaaa cereal AA," namun saat kita ajak dia ke minimarket dan menawarinya ia malahan merajuk  dan bilang bahwa dia tak menyukainya dan memilih sereal lain yang tak pernah ia sebut-sebut sebelumnya.
  10. Sering menyela percakapan orang tua. Bukannya balita kita bermaksud tidak sopan, hanya saja, baginya terlibat dalam pembicaraan orang lain merupakan satu cara belajar berkomunikasi dan  dengan turut serta berbicara membuatnya merasa berkontribusi terhadap lingkungannya.
  11. Pandai membuat para bunda merasa inferior. Balita umumnya sangat dekat dengan bundanya dibandingkan dengan ayahnya atau keluarga yang lain. Itulah sebabnya, saat bersama bunda  ia merasa bisa melakukan apapun, karena banyaknya waktu bersama, ia jadi benar-benar paham karakter bundanya. Jika  bunda mendapati ia bisa bersikap sangat manis sementara dalam pengawasan ayah atau orang terdekat lainnya, namun dengan bundanya ia bisa terlihat sangat leluasa bersikap manja atau keras kepala, jangan buru-buru berkecil hati dan merasa bahwa bunda tak dapat mengasuhnya dengan baik. Sebaliknya, sikap "seenaknya" yang ditunjukkan si kecil saat bersama bunda menunjukkan kedekatannya pada kita, sebab bagaimanapun ia tahu pasti, se"nakal" apapun dia, bunda akan tetap sayang padanya.
  12. Sangat sensitif terhadap kemarahan, perubahan tekanan lingkungan maupun antuasiasme di sekelilingnya. Jika suatu ketika bunda dan ayah terlibat perdebatan yang agak memanas, sementara si kecil berada di sekitar, ia akan sangat mudah merasakan perubahan emosi kedua orang tuanya. Akibatnya, si kecil pun bisa ikut-ikutan rewel mencari perhatian. Demikian pula saat kita sedang amat bergembira karena sesuatu hal, ia pun bisa dengan cepat turut merasakannya. Jadi, menebarkan aura positif di lingkungan sekitar balita kita itu wajib hukumnya ya.
 Demikian ringkasan beberapa perilaku balita yang masih dianggap "wajar" dalam kesehariannya. Semoga dengan lebih mengenalnya, kita sebagai orang tua akan lebih mudah pula berinteraksi positif dengan mereka.

Seperti apakah tipe balita anda, mari kita lihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar